Kamis, 14 Februari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
TELADAN ALI DAN FATIMAH BERSEDEKAH
Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeser pun.
Fatimah menyahut sambil tersenyum, Memang yang mengatur rezeki tidak
duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Taala.
Terima kasih, jawab Ali. Matanya memberat lantaran istrinya begitu
tawakal. Padahal, persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh, Fatimah
tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.
Ali lalu berangkat
ke masjid untuk menjalankan shalat berjamaah. Sepulang dari masjid, di
jalan ia dihentikan oleh seorang bapak tua.
Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib? tanya lelaki tua itu
Ali menjawab heran. Ya, betul. Ada apa, Tuan?
Orang tua itu merogoh kantongnya seraya menjawab, Dahulu ayahmu pernah
kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu
sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli
warisnya.
Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.
Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di
sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh
membelanjakanny a semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan
keperluan sehari-hari.
Ali pun bergegas berangkat ke pasar.
Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan
tangan, Siapakah yang mau mengutangkan hartanya untuk Allah,
bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di
perjalanan.
Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.
Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak
membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya.
Fatimah, masih dalam senyum, berkata, Keputusan kanda adalah yang juga
akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita
mengutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang
dimurkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita. Dan kehidupan keduanya
pun diberkahi Allah SWT
Allah SWT Berfirman : Sesiapa kikir,
dia kikir hanya terhadap dirinya sendiri. Allah Yang Kaya, kamu yang
fakir (berkeperluan). Jika kamu berpaling, Dia akan tukar kamu dengan
kaum yang selain daripada kamu, kemudian mereka tidaklah yang serupa
dengan kamu. (QS.47:38)
Rabu, 16 Januari 2013
HAMAMATSU DI BULAN MEI
Saya tidak akan menulis banyak dalam posting ini, hanya meng-upload beberapa gambar dari pusat Hamamatsu untuk menunjukkan Anda tentang Hamamatsu Matsuri (まつり atau Festival). Sebenarnya acara utama di Hamamatsu Matsuri adalah tiga hari festival layang-layang ( 3, 4 dan 5 Mei ) di mana setiap 町 (Chou / Machi atau kota) di Hamamatsu kota akan mengirimkan perwakilan kelompok mereka untuk melawan satu sama lain melalui mereka layang-layang di langit sampai yang tertinggi satu layang-layang terbang tak tertandingi.
Acara layang-layang ini dilakukan pada siang hari sampai sore dan akan diikuti oleh parade 御 殿 屋 台 - Goten Yatai (Sebuah gerobak yang dihiasi indah) dari setiap Chou / Machi di Hamamatsu pada malam hari. Setiap Goten Yatai didampingi oleh kelompok perwakilan Chou / Machi 's (Gumi - 组) yang membawa Goten Yatai keranjang ketika perempuan muda bermain musik tradisional Jepang dengan drum drum kecil atau bahkan taiko (big drum) dan bermain flute dan shamisen (Jepang tiga senar gitar) di dalam gerobak.
御 殿 屋 台 - Goten Yatai Hamamatsu
sore hari persiapan matsuri
malam hari nampak gadis kecil di dalam gerobak memetik gitar
para kaum lelaki menarik gerobak
Festifal ini berlangsung hingga larut malam. Seperti kebiasaan masyarakat Jepang sebelum dan sesudah acara Matsuri ini ,mereka berkumpul di suatu tempat untuk makan-makan dan minum bir atau sake. Dan mereka memanfaatkan acara ini untuk dapat saling berkumpul dan bercengkerama dengan para tetangga karena biasanya pada awal bulan Mei seluruh perusahaan di Jepang libur,kecuali mereka yang bekerja di bidang pelayanan publik.
Dalam perayaan itu juga di sepanjang jalan dari stasiun Hamamatsu atau di depan Starbuck Caffee Hamamatsu terdapat jajana ala Jepang yang dijajakan.
kakilima ala Jepang
BONUS :
Sabtu, 12 Januari 2013
DAHSYATNYA AL-FATIHAH
--- NIKMATNYA MEMBACA AL-FATIHAH ---
Pada saat membaca surah Al-Fatihah waktu shalat, banyak membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, tanpa jeda dan tak dinikmati,
Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ucapan kita, maka dari itu kita disunahkan berhenti sejenak setiap selesai membaca satu ayat.
Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah Ta'ala berfirman :
"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku".
Artinya, tiga ayat diatas: Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".
Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim"...Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".
Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin"...Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"
Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”...Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.”...
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.”
(H.R. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat...
Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita...
Lalu ucapkanlah "Aamiin" dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
"Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”.
(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud)
Semoga Bermanfaat ...
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin..
Pada saat membaca surah Al-Fatihah waktu shalat, banyak membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, tanpa jeda dan tak dinikmati,
Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ucapan kita, maka dari itu kita disunahkan berhenti sejenak setiap selesai membaca satu ayat.
Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah Ta'ala berfirman :
"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku".
Artinya, tiga ayat diatas: Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".
Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim"...Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".
Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin"...Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"
Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”...Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.
Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.”...
Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.”
(H.R. Muslim dan At-Turmudzi)
Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat...
Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita...
Lalu ucapkanlah "Aamiin" dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
"Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”.
(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud)
Semoga Bermanfaat ...
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin..
Langganan:
Postingan (Atom)